Senin, 19 November 2018

Kunci Keberhasilan PT Djarum

PT. Djarum adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah. Djarum merupakan salah satu dari tiga perusahaan rokok terbesar di Indoensia (dua lainnya adalah Gudang Garam dan HM Sampoerna) dan merupakan penyumbang cukai yang besar bagi APBN Indonesia.
Sejarah Djarum berawal saat Oei Wie Gwan membeli usaha kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dan mengubah namanya menjadi Djarum. Oei mulai memasarkan kretek dengan merek “Djarum” yang ternyata sukses di pasaran. Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963 (Oei meninggal tak lama kemudian), Djarum kembali bangkit dan memodernisasikan peralatan di pabriknya. Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981.

PT Djarum Raih 4 Predikat Emas dalam Indonesia Quality Convention (IQC) 2009

JAKARTA - PT Djarum kembali mempertahankan tradisi raihan prestasi dalam Indonesia Quality Convention (IQC). Kontingen PT Djarum berhasil meraih predikat gold (emas) untuk 4 tim Gugus Kendali Mutu (GKM) dan satu tim lainnya dengan predikat silver (perak) dalam IQC 2009, yang digelar di Batam pada 1 - 4 Desember 2009. Keberhasilan dalam konvensi mutu tingkat nasional yang diikuti oleh perusahaan-perusahaan dari beragam kategori industri tersebut semakin lengkap dengan diraihnya penghargaan Fasilitator Teladan III untuk Silvia Farikhul Muna dan Fasilitator Harapan I untuk Fery Tri Kardjadi.

Biografi Michael Bambang Hartono – Pengusaha Terkaya Pemilik PT Djarum

Biografiku.com – Profil dan Biografi Michael Bambang Hartono. PT Djarum adalah salah satu perusahaan besar milik keluarga Hartono yang memproduksi rokok. PT Djarum Indonesia dimiliki oleh dua orang bersaudara bernama Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono.

Sumber Kekayaan PT Djarum

Sebelum 1951, Oei Wie Gwan adalah pemilik pabrik mercon di Rembang. Menurut Amen Budiman dan Ong Hok Ham dalam  Rokok Kretek: lintasan sej...