Senin, 19 November 2018

Proses Pembuatan Rokok Kretek Djarum

Indonesia merupakan salah satu negara terbesar dalam industri hasil tembakau. Industri hasil tembakau sendiri merupakan industri hasil pertanian yang mampu memberikan kontribusi pendapatan terbesar kepada negara melalui cukai dan pajak.Salah satu produknya yakni Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang dihasilkan PT DjarumIndonesia.
Proses pembuatan rokok kretek sendiri tidak sampai menghabiskan waktu lima menit.
"Pertama tembakaunya digiling atau dilintinglah gitu," ucap salah satu pekerja Sarahi (44)
saat ditemui di pabrik PT Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (19/11).


Usai dilinting dengan kertas papir, lanjut Sarahi, proses selanjutnya yakni merapihkan satu batang rokok atau yang biasa disebut batil. "Setelah itu batil. Ini kan tembakaunya habis digiling ini keluar-keluar ujung-ujungnya, jadi digunting biar rapih," jelas Sarahi.

Usai dirapihkan, proses selanjutnya yakni mencetak 12 batang rokok untuk kemudian dimasukkan ke dalam kemasan. "Ini dicetak dulu pakai plastik mbak. Biar rapih pas dimasukin ke dalam kemasan," tutur Sarahi.

Setelah dimasukkan ke dalam kemasan, proses selanjutnya yakni menempelkan cukai di luar kemasan rokok serta merapihkan kemasan. "Ini proses terakhir. Pengemasan sampai diplastikan," paparnya.

Sarahi menambahkan dalam satu hari, ia bersama rekan-rekannya mampu menghasilkan 4.000 batang rokok kretek. "Sehari bisa 3.000 sampai 4.000 batang," tandasnya. [bim]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sumber Kekayaan PT Djarum

Sebelum 1951, Oei Wie Gwan adalah pemilik pabrik mercon di Rembang. Menurut Amen Budiman dan Ong Hok Ham dalam  Rokok Kretek: lintasan sej...